Jumat, 10 Mei 2013

BIOGRAFI



Saya adalah Saya

Pada sebuah kota kecil yang terletak di pantai utara Provinsi Banten yang bernama Tangerang tepatnya tanggal 25 Juli 1992, saya dilahirkan  dalam keluarga kecil yang sederhana, sejahtera dan bahagia. Dalam keluarga itulah saya dilahirkan dan diberi nama Muhamad Ridwan Sidiq oleh orang tua tercinta. Pada saat itu bapak sudah bekerja sebagai staff pada sebuah sekolah dasar di daerah Jakarta Timur tepatnya di wilayah Cipinang Besar Utara, lalu setahun kemudian bapak pindah bekerja ke wilayah Jatinegara masih bertugas sebagai staff di sebuah sekolah dasar hingga tahun 2011. Saat dipertengahan tahun 2011 bapak saya mendapatkan surat keterangan untuk pindah ke kantor dinas walikota Jakarta Timur sebagai staff dinas pendidikan dasar hingga saat ini. Ibu saya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sangat kuat dan tangguh dimana beliau selama 9 bulan mengandung dan melahirkan saya, beliau merawat dan membesarkan saya begitu ikhlas dan penuh kasih sayang. Ibu dan bapak sangat mencintai dan menyayangi saya melebihi apapun, begitu pula saya yang sangat sayang dan kagum terhadap orang tua saya yang selalu bekerja keras untuk menghidupi saya hingga saya dapat kuliah seperti ini.

            Saya awal menduduki bangku sekolah pada pertengahan tahun 1998 di sebuah sekolah dasar yang dimana pada saat itu sekolah tersebut memiliki banyak prestasi dan secara kebetulan juga bapak saya bekerja pada sekolah tersebut. Sekolah tersebut bernama SDN Balimester 01 Pagi dari sekolah itulah saya ditanamkan rasa disiplin dan taat akan peraturan. Selama 6 tahun saya menimba ilmu pada sekolah tersebut, banyak kesan dan kenangan indah ketika saya menduduki bangku pendidikan pada sekolah tersebut. Karena pada saat itu perkembangan anak-anak dizaman tersebut tidak seperti anak-anak dizaman sekarang yang sudah banyak perkembangan teknologi begitu cepat. Setelah 6 tahun saya menduduki bangku sekolah dasar, selanjutnya saya meneruskan pendidikan saya pada sebuah sekolah menengah pertama yang terletak tidak begitu jauh dengan sekolah dasar saya yaitu berada di wilayah Kebon Pala – Jatinegara. Sekolah tersebut bernama SMPN 26, pada sekolah tersebut saya menduduki bangku sekolah selama 3 tahun. Alhamdulillah, selama 3 tahun perkembangan pendidikan yang saya dapatkan sedikit meningkat. Pada kelas 2 SMP saya mendapatkan peringkat 10 besar dari 40 siswa dalam satu kelas. Saat SMP saya mengikuti sebuah kegiatan ekstra kulikuler yaitu kegitan ekskul “Kesenian”, dimana pada ekskul tersebut saya mengikuti beberapa kesenia seperti seni musik ensamble dan seni lukis. Saya mengambil kegiatan ekstra kulikuler tersebut dikarenakan saya begitu menyukai bidang seni baik itu seni music ataupun seni musik. 

Pada kegiatan ekstrakulikuler tersebut saya dibimbing oleh seorang guru seni yang bernama Pak Ari Sadwiantoro, beliau sering dipanggil dengan panggilan Pak Ari. Pak Ari adalah seorang sosok guru yang sangat membuat saya semangat akan berkreasi baik itu seni musik ataupun seni lukis. Dalam seni musik ensamble saya tidak pernah mengikuti perlombaan, akan tetapi dalam bidang seni lukis saya sering mengikuti perlombaan walau lagi-lagi saya hanya cukup menjadi 10 besar dan 14 besar dalam perlombaan seni antar sekolah dalam satu gugus Kecamatan Jatinegara. Walaupun saya hanya bisa menjadi 10 atau 14 besar dalam setiap perlombaan tersebut, saya selalu senang dengan apa yang saya kerjakan bisa dilihat oleh orang banyak dan ilmu yang saya miliki dapat saya terapkan pada setiap kegiatan sekolah seperti kegiatan porseni, pentas seni, dan acara-acara sekolah saya selalu terlibat didalamnya baik. 

Saya cukup senang bisa menduduki bangku sekolah di SMPN 26 dikarenakan seluruh teman-teman seangkatan beserta guru-guru sangatlah baik-baik dan mengenal saya karena saya pada saat sekolah di memiliki sifat yang disiplin dan patuh terhadap peraturan. Sifat disiplin tersebut saya tanamkan semenjak sekolah dasar, sehingga banyak guru-guru pada kala itu banyak yang mengenal saya. Selama 3 tahun saya menduduki bangku sekolah menengah pertama maka selnjutnya saya meneruskan pendidikan saya ke tahap yang lebih tinggi yaitu semokalh menengah atas.

Setelah lulus dari bangku sekolah menengah pertama saya meneruskan sekolah saya ke sekolah menengah atas yang berada di wilayah Rawamangun, sekolah itu bernama SMA Diponegoro 1 Jakarta. Pada sekolah tersebut saya hanya menduduki bangku sekolah selama 2 tahun saja, dan pada saat itu saya menduduki kelas 2 jurusan IPS. Saya menduduki bangku pendidikan di sekolah tersebut selama 2 tahun dikarenakan saya memiliki keinginan untuk pindah sekolah ke luar daerah, keinginan saya dikabuli oleh orang tua saya untuk pindah keluar daerah tepatnya ke Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Saya meneruskan sekolah saya ke SMA 1 Garawangi, keadaan sekolah tersebut sangat nyaman dirasakan karena sekolah baru saya tersebut berada di daerah pegunungan atau lebih tepatnya berada di kaki gunung Ciremai dan alam sekitar pada sekolah baru saya itu terdapat sawah serta bukit-bukit hijau yang masih sangat asri. Udara yang sangat sejuk membuat kegiatan belajar saya begitu nyaman dan semangat, pada sekolah itu  saya benar-benar diajarkan untuk cepat beradaptasi dengan warga sekolah baik itu kelakuan dan bahasa. Awalnya pada saat memasuki kegiatan belajar mengajar saya terbebani oleh dengan factor bahasa, karena awalnya saya masih belum bisa berkata dengan menggunakan bahasa Sunda walau saya mengerti akan teman-teman yang katakana tetapi saya pada saat itu sulit untuk menjawab balik pembicaraan dari teman-teman dengan menggunakan bahasa sunda.

Sekitar 2 sampai 3 bulan saya sedikit demi sedikit bisa berbahasa sunda walau apa yang saya ucapkan menurut teman saya terdengar aneh, tetapi saya tetap berusaha untuk belajar berbahasa sunda dengan baik dan benar. Dalam lingkungan sekolah seperti itu saya mendapatkan rasa kekeluargaan dari sebuah sekolah begitu terasa dibandingkan dengan sekolah yang berada di kota-kota besar. Pada saat saya pindah ke Kuningan, saya saat itu tinggal bersama kakek, nenek dan paman dari keluarga bapak. Saya tinggal pada sebuah desa yang letaknya jauh dari sekolah baru saya, letak desa saya berada di lembah yang tidak begitu dalam. Akan tetapi desa tersebut sudah bisa dilewati oleh kendaraan bermotor baik itu kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat. Pada desa tersebut saya juga merasakan rasa gotong royong antar warga desa begitu erat, keadaan desa yang begitu bersih dan sejuk diantara bukit tidak membuat putus asa warganya untuk melakukan kegiatan, baik itu kegiatan kerja bakti, kegiatan olah raga dan sebagainya, semua kegiatan dilaksanakan secara gotong royong, sehingga desa yang mereka tinggal selalu terlihat bersih dan sejuk ketika siapa saja berkunjung desa tersebut.

Saya memiliki hobi menggambar atau melukis, oleh karena dengan hobi saya tersebut saya saat pindah ke sekolah baru saya tersebut hobi yang saya miliki pun tergunakan juga. Selain menggambar saya juga hobi bersepeda dan bermain bulu tangkis, bulu tangkis adalah hobi olahraga favorit saya dibandingkan olahraga lainnya. Namun kini hobi olahraga saya tersebut tertunda karena dengan jadwal kuliah yang sudah mulai padat, sehingga tidak ada waktu untuk berolahraga. Selain hobi pada seni lukis dan olahraga saya juga memiliki hobi bermain game-game pada komputer, hingga kuliah saat ini saya mengambil jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer  pada sebuah Universitas Swasta ternama di Indonesia yaitu Universitas Gunadarma. Saya memilih Universitas Gunadarma dikarenakan saat sekolah menengah atas, saya mengikuti kegiatan PMDK pada sebuah Universitas Negeri akan tetapi nasib saya sedang kurang beruntung. Oleh karena itu saya memilih Universitas Gunadarma, selain itu saya memilih Universitas Gunadarma dikarenakan hobi saya pada komputer. 

Saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pengusaha pada sebuah perusahaan otobus, saya ingin menjadi pengusaha pada sebuah perusahaan otobus dikarenakan saya juga memiliki hobi atau kegemaran pada bus semenjak balita. Menurut orang – orang biasa bila melihat saya dan teman-teman yang gemar terhadap bus itu terlihat aneh dan sangat tidak wajar, akan tetapi ini merupakan sebuah kegemaran. Saya menggemari bus dikarenakan dari bus – bus yang berada di Indonesia itu berwarna – warni, walau bentuknya kotak tapi dari bentuk kotaknya itu sebuah bus terlihat nilai seni dari perpaduan warna dan bentuk busnya. Bahkan kini bus yang ada di Indonesia bentuknya tidak berbentuk kotak yang kaku, akan tetapi memiliki bentuk kotak yang dipadukan dengan lekukan-lekukan dibeberapa bagian pada bus tersebut.