Kamis, 04 Oktober 2012

Bahasa Indonesia

Bagaimana sikap generasi muda dalam melestarikan Bahasa Indonesia ?


     Bahasa Indonesia, merupakan bahasa nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahasa Indonesia sendiri memiliki peran yang amat sangat besar dalam persatuan dan kesatuan negara kita tercinta ini, dimana dari 700 bahasa yang ada di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote yang menjadi pemersatu itu semua hanyalah bahasa Indonesia, bayangkan bila kita semua tidak menggunakan bahasa Indonesia kemungkinan negara ini tidak akan maju dan berkembang dikarenakan menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah masing-masing yang belum tentu dimengerti oleh daerah lainnya. 

     Oleh karena itu semenjak usia dini dan pendidikan sekolah dasar kita semua telah diajarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar. akan tetapi generasi muda zaman sekarang sudah sedikit menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kegiatan sehari-harinya. Genaresai muda sekarang sudah beralih dengan bahasa-bahasa gaulnya yang cenderung kurang mengedepankan kebaikan dan kesopanan, banyak bahasa yang digunakan generasi muda sekarang tidak memiliki makna yang berarti tidak seperti Bahasa Indonesia yang memiliki banyak makna dan perumpamaan. Generasi muda sekarang juga sudah banyak yang tidak begitu mengetahui makna Bahasa Indonesia yang dahulu ia pelajari sewaktu menduduki bangku pendidikan sekolah dasar dan menengah.

     Sikap yang terbaik untuk melestarikan bahasa Indonesia pada generasi muda pada saat ini adalah dengan mempertahankan Bahasa Indonesia itu sendiri dari bahasa-bahasa gaul yang telah mengikis keberadaan Bahasa Indonesia itu sendiri tanpa harus melupakan bahasa-bahasa asing dari negara lain, akankah baiknya generasi muda mempertahan dan memperkuat bahasa Indonesianya dengan kegiatan-kegiatan positif ataupun kegiatan-kegiatan kesehari-hariannya agar bahasa Indonesia ini tetap terjaga hingga generasi yang akan datang.

     Sebaiknya apa yang seperti saya jelaskan diatas, bahasa Indonesai harus kita pertahankan dan kita perkuat agar generasi muda kini mengetahui betapa pentingnya bahasa Indonesia agar mempererat kebersamaan antar masyarakat Indonesia yang lainnya, apalagi sekarang teknologi zaman sekarang sudah semakin canggih, sebaiknya kita kembangkan bahasa Indonesia dengan baik, kita jaga bersama tatanan dalam berbahasa agar bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa yang mendunia karena bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang paling mudah dimengerti dan banyak sekali maknanya dibandingkan bahsa lainnya yang belum tentu memiliki makna bahasa, pepatah serta puisi seperti di negara kita tercinta ini Indonesia.

    

Kuliner Tradisional Indonesia


 Empal Gentong Khas Cirebon

     Mungkin sebagian besar teman-teman semua sudah ada yang mengetahui dan ada juga yang belum mengetahui dengan yang namanya empal gentol. Kuliner tradisional Indonesia yang satu ini adalah kuliner khas yang berasal dari kota udang alias kota Cirebon.

     Empal gentong ini sendiri memiliki kemiripan dengan gulai atau gule kambing yang ada di Jawa, hanya saja empal gentong menggunakan daging sapi, babat, usus dan kikil sapi. Sedangkan persamaan antara empal gentong dan gulai kambing yang ada di Jawa yaitu pada proses memasak empal gentong dan gulai kambing sama-sama masih menggunakan kayu bakar. Perbedaan antara empal gentong dengan gulai kambing yaitu terletak pada proses memasak pula yaitu kalau empal gentong dimasak dalam gentong atau priuk yang terbuat dari tanah liat sedangkan gulai kambing sudah menggunakan pengorengan biasa.    

     Apabila teman-teman semua ingin merasakan nikmatnya empal gentong, teman-teman dapat mengunjungi kota Cirebon, disetiap pinggir jalan kota Cirebon banyak warung makanan yang menawarkan empal gentong dengan harga yang terjangkau oleh kantong anda semua. Apabila hendak menikmati rasa nikmatnya empal gentong, alangkah baiknya empal gentong disantap dalam keadaan hangat-hangat, dicampur dengan sepiring nasi atau bisa juga dicampur dengan lontong yang dibungkus dengan daun pisang dibentuk lonjong ditambah dengan kerupuk rambak.

empal gentong

sumber photo: photo langsung di warung empal gentong paman :)

Rabu, 03 Oktober 2012

Prinsip Usability

Prinsip Usability

  •  Human Ability
  •  Human Capabilities
  •  Memori
  •  Proses
  •  Observations
  •  Problem Solving

HUMAN ABILITY
  •  BAIK
           - Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
           - Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
           - Kemampuan memahami tinggi
           - Mekanisme konsentrasi powerful
           - Pengenalan pola pikir powerful 
  •   BURUK
             - Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
             - Durasi STM terbatas
             - Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM
             - Proses yang cenderung salah
             - Proses yang lambat

HUMAN CAPABILITIES
      Faktor manusia ini harus diperhatikan, karena dari sinilah desain yang lebih baik didapatkan.
User perlu mengetahui hal-hal berikut dalam merancang :
      1. Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba)
      2. Proses informasi
      3. Sistem Motor

PENGLIHATAN / INDRA MATA (VISION)
Konsep penglihatan terdiri dari dua tahap :
      1. Penerimaan stimulus dari luar secara fisik
      2. Pemrosesan serta interpretasi dari stimulus tersebut

a. Kemampuan Penglihatan
      • Sensivitas
Luminance : jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek, dengan ukuran 10-6 – 107 mL
      • Ketajaman
          - Visual acuity : kemampuan manusia melihat objek secara detail
          - Sudut pandang (visual angle) : besarnya ruang pandang yang digunakan objek → derajat (degree) / minutes of arc →1 derajat = 60 minutes of arc
      • Pergerakan
         - Pola visual dari kata direkam → di-dekoding menurut representasi bahasa → pemrosesan bahasa meliputi analisis sintaks dan semantik terhadap frase dan kalimat
         - Mata bergerak terhadap teks → regression
      • Kemampuan membaca akan berkurang atau menurun karena usia.

b. Warna
      • Warna dikaitkan dengan hue, intensitas, dan saturation
      • Hue → panjang gelombang spektrum cahaya
      • Intensitas brightness dari warna
      • Saturation → jumlah / kadar putih (whiteness) dalam warna
      • Masalah persepsi warna pada cones (sel pada selaput retina yang sensitif terhadap warna) dan ganglion (simpul syaraf)
      • 380 (blue) ~ 770nm (red)
      • Radiasi dalam spektrum (panjang gelombang cahaya) adalah 400 – 700 nm

PENDENGARAN (HEARING)
      • Sistem auditory memiliki kapasitas sangat besar untuk mengumpulkan informasi lingkungan sekitar.
      • Dapat mendengar objek apa saja yang ada di sekitar dan memperkirakan kemana objek tersebut akan berpindah
Pemrosesan suara
      • Suara memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
          - Pitch : frekuensi suara (20 – 20.000 HZ)
          - Loudness : amplitudo suara (30 – 100dB)
          - Timbre : tipe atau jenis suara
      • Sistem auditory melakukan filtering suara → kita mengabaikan suara background dan berkonsentrasi pada informasi yang penting

PERABA (TOUCH)
      • Manusia menerima stimuli melalui kulit. Kulit memiliki tiga jenis
         sensor penerima (sensory receptor), yaitu :
            -Thermoceptor → merespon panas / dingin
            -Nociceptor → merespon pada tekanan yang intens, rasa sakit
            -Mechanoceptor → merespon pada tekanan IMK
      • Keyboard bisa dikaitkan dengan posisi-posisi bentuk tombol, juga pengoperasian yang memerlukan penekanan, ada yang berat atau malah terlalu ringan.

PROSES INFORMASI
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama :
1. Perseptual
     - Menangani sensor dari luar
     - Sebagai buffer untuk menampung masukkan yang diterima dari indera manusia
     - Diproses (diterima) untuk diteruskan ke otak (memori)
2. Kognitif : memproses hubungan keduanya
3. Sistem Motor : mengontrol aksi / respon (pergerakan, kecepatan,
kekuatan)

MEMORI
• Memori menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural. 
• Terdapat 4 tipe memori :
      1. Perceptual Buffer (Memori Sensor)
           - Terbatas kapasitasnya.
           - Informasi yang masuk melalui indera tidak semua dapat diproses.
      2. Short Term Memory (STM)
           - Memori kerja menyimpan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan pekerjaan.
           - Dapat diakses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula
           - Metode digunakan untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
                 a. Panjang suatu deret (sequence) yang dapat diingat secara terurut.
                 b. Kemampuan mengingat kembali item-item secara acak.
      Untuk mengukur berdasarkan metode yang pertama :
                 0 7 1 6 7 6 9 1 5 3
      G.A. Miller : 7 +/- 2 ( dari 5 hingga 9) digit
                 0 7 1  -  6 7 6     -  9 1 5 3     telepon
               (area)   (distrik)    (nomor)
> Kelompok-kelompok digit = Chunk
       HEC ATR ANU PTH ETR EET – sekumpulan chunk
       Informasinya : dengan memindah karakter akhir ke posisi awal, urutan tersebut akan mudah direcall.
       THE CAT RAN UPT HET REE THE CAT RAN UP
       THE TREE
> Bentuk yang sukses dari chunk dikenal dengan CLOSURE. Proses ini digeneralisasi ke penyelesaian tugas yang ada di STM. Jika subjek gagal untuk melakukan atau ada interferensi maka subjek akan kehilangan jejak dari apa yang telah dikerjakannya dan terjadi kesalahan.
Untuk mengukur kemampuan untuk mengingat item secara acak → lebih mudah mengingat item yang baru ( recency effect)
3. Intermediate
       Menyimpan untuk ke LTM
4. Long Term Memory (LTM)
     - Penyimpanan utama untuk informasi faktual, pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur, tingkah laku, dsb.
      - Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM :
     a. Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dam bentuk serial menurut waktu.
     b. Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep, keahliaan (skills) serta informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur. 


Pemrosesan Memori Jangka Panjang
     • Aktivitas :
          - Menyimpan atau mengingat informasi
          - Menghilangkan atau melupakan informasi
          - Memanggil kembali informasi
     • Tersimpan karena pengulangan (rehearsal)
     • Ebbinghaus → jumlah yang dipelajari berbanding lurus dengan waktu mempelajarinya = total time hypothesis
     • Proses melupakan informasi : decay → karena sudah lama berada di LTM sehingga lambat laun akan terlupakan +
interference → karena adanya informasi baru yang lama
terlupakan.
     • Proses memanggil kembali informasi : recall → memanggil kembali secara langsung informasi + recognition → presentasi sejumlah pengetahuan (knowledge) yang terkait
sebagai petunjuk.


PENYELESAIAN MASALAH
• Setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan
• Penalaran (Reasoning) : proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
  • Deduktif
          - Menarik kesimpulan secara logika dari premis yang diberikan
          - Jika A, maka B
          - Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Contoh :
      If it is Friday then she will go to work
      It if Fridy
     Therefore she will go to work
     If it raining then the ground is dry
     It is raining
     Therefore the ground is dry

  • Induktif
          - Men-generalisasi dari kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
          - Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses yang berguna
          - Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
  • Abduktif
          - Penalaran dari sebuah fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta tersebut terjadi
          - Metode ini digunakan untuk menjelaskan event yang kita amati
          - Mungkin tidak dapat diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan sesuatu hal dengan cara seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lain yang mendukung penjelasan atau teori alternatif

Sumber :
http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/ 

Keanekaragaman Penutup Kepala Laki-Laki dari Sunda dan Bali



     Kali ini saya akan menjelaskan keunikan dan keanekaragaman budaya Indonesia, terutama keanekaragaman penutup kepala laki-laki Sunda dan Bali. pada kesempatan saya kali ini menceritakan bukan bermaksud untuk sara atau membanding-bandingkan antara budaya satu dengan budaya lain, tetapi kali ini saya hanya menceritakan sebagian lingkup budaya Indonesia yang begitu khas dan unik. Karena perbedaan budaya pada negara kita ini mencerminkan sebuah keindahan dan kebersamaan akan sebuah perbedaan, dengan adanya perbedaan maka identitas dari negara kita ini akan terlihat indah, coba bayangkan jikalau negara kita hanya memiliki 1 budaya saja, mungkin rasanya akan monoton atau itu-itu saja alias membosankan. Oleh karena itu negara kita bisa disebut dengan Multiculture yaitu memiliki keanekaragaman budaya baik itu seni tari, seni rupa "batik, songket", dan lain-lain. Berbagai macam budaya dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote semua ada di negara kita Indonesia. Sayang beribu sayang generasi muda kita saat ini masih banyak yang belum mengetahui akan budaya negaranya ini, oleh karena itu saya dengan menulis artikel ini memiliki tujuan agar generasi muda saat ini dapat mengetahui sebagian budaya negaranya walau hanya 2 budaya yang akan saya jelaskan saja.


Ikat kepala Sunda atau iket : 

     Iket adalah sebuah alat kelengkapan atau aksesoris berupa kain yang sering digunakan oleh laki-laki masyarakat sunda pada tempo dulu, iket pada jaman dahulu memiliki 2 corak warna saja warna hitam identik dengan masyarakat biasa dan iket tang berwarna putih identik dengan sesepuh atau tokoh masyarakat daerah tersebut, kini iket itu sendiri sudah jarang digunakan terutama pada generasi mudanya, iket itu sendiri pada masa kini digunakan apabila akan ada diselenggarakan sebuah acara-acara khas dari daerah yang akan menyelenggarakan acara tersebut. Iket sendiri memiliki 2 model simpul diantaranya iket dengan model simpul ekor macan dan iket dengan model simpul jawara. Kini zaman semakin berkembang dan iket-pun corak warnanya tidak warna hitam dan putih saja tetapi sudah memiliki berbagai macam corak dengan tujuan agar generasi muda saat ini lebih menyukai dan menggemari budayanya ketimbang budaya luar.

Ikat kepala khas Sunda

iket dengan model simpul ekor macan

iket dengan model simpul jawara




Ikat kepala Bali atau Udheng Bali :


     Bali, selain memiliki keindahan dan eksotisme alam serta budayanya Bali yang amat sangat khas, Bali juga memiliki keunikan pada kelengkapan sehari-hari setiap laki-lakinya yaitu Udheng. Udheng adalah sebuah alat kelengkapan pada laki-laki Bali yang diikatkan pada kepala mereka, hampir sama dengan kegunaannya dengan Iket di Sunda, hanya saja di Bali, Udheng ini digunakan untuk kegiatan sehari-hari serta sembahyang umat Hindu Bali, masih banyak laki-laki di Bali yang menggunakan udheng baik untuk kegiatan sehari-hari, sembahyang, acara ngaben, dan sebagian besar acara-acara adat khas Bali lainnya. Untuk mempermanis tampilan biasanya saat memakai udheng disampingnya atau tepat di selah telinga kita ber ornamen berupa bunga kamboja putih. Udheng ini memiliki berbagai macam warna dan corak, baik dari yang warna putih hingga warna khas batik bali sendiri ada.

Udheng atau ikat kepala khas Bali
     Mohon maaf apabila artikel penjelasan saya tentang "Keanekaragaman penutup kepala laki-laki dari Sunda dan Bali" ada yang kurang atau ada yang salah, karena saya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan serta kekhilafan. saya membuat artikel tersebut bertujuan agar generasi muda saat ini dapat mengetahui betapa indahnya budaya negara kita Indonesia dengan berbagai macam suku, ras, agama dan budaya semua menjadi satu-kesatuan dalam indahnya harmoni kebersamaan


sumber photo :
http://edypekalongan.blogspot.com/2012/08/udheng-bali.html
http://www.hai-online.com/Kidnesia/Potret-Negeriku/Warisan-Nusantara/Seni-Ikat-Kepala